Sinopsis : POMPEII
Sutradara : Paul W. S. Anderson
Pemain : Kit Harington,Emily Browning,Carrie-Anne Moss,Adewale Akinnuoye-Agbaje,Jessica Lucas,Jared Harris,Kiefer Sutherland
Tanggal rilis : 18 Februari 2014
Durasi : 104 menit
Film ini berlatar belakang musibah yang menimpa kota Pompeii yang terletak di Italia. Mesikipun cerita di film ini adalah fiktif tapi kisah musnahnya kota Pompeii sebab letusan Gunung Vesusius adalah kisah nyata yang terjadi di tahun 79 M. Film ini diawali ketika di tahun 62 M sebuah suku di Britannia yang populer pakar menunggang kuda yaitu Suku Celtic ditaklukkan pasukan Roma yang dipimpin oleh Panglima Corvus. Hampir semua orang Suku Celtic tewas dibantai tentara Roma anggota Corvus, hanya satu yang bersi kukuh nasib sebab pura-pura mati yaitu seorang anak laki-laki bernama Milo.
Mesikipun bersi kukuh nasib tapi Milo merasakan trauma dan dendam yang berkobar sebab melihat sendiri Corvus dengan kejam menyuruh anggota andalannya yang bernama Proculus membunuh orang Celtic yang tetap bersi kukuh nasib mesikipun telah tidak berdaya lagi, tergolong kedua orang tua Milo.
Tapi semacam pepatah “lepas dari mulut buaya masuk ke mulut harimau”, Milo lolos dari tentara Roma tapi tertangkap oleh pedangang budak dari Roma bernama Graecus. Oleh Graecus, Milo dilatih menjadi seorang gladiator (budak yang dilatih bertarung untuk pertunjukan). Tujuh belas tahun kemudian Milo menjadi seorang gladiator yang tangguh di Roma.
Sampai sebuahketika Graecus mengangkat gladiator-gladiatornya ke kota Pompeii yang pada waktu itu adalah jajahan Roma untuk dipertandingkan. Dalam perjalanan ke kota Pompeii, rombongan Graecus berjumpa dengan rombongan putri penguasa Pompeii bernama Cassia yang juga dalam perjalanan ke Kota Pompeii seusai setahun tinggal di Roma
Pada waktu itu Cassia sedang dalam persoalan sebab kereta yang ditumpanginya mengalami kecelakaan jadi kudanya terjatuh dan tidak bisa berlari lagi. Milo yang berasal dari suku yang pakar berkuda pasti saja mempunyai bakat alam mengenai kuda jadi sukses membantu kuda Cassia. Pada waktu itulah Milo dan Cassia saling jatuh cinta tapi mereka wajib berpisah sebab status sosial yang sangat jauh tidak sama.
Sesampainya di Pompeii, Milo menjalin persahabatan dengan gladiator berkulit hitam yang juga populer tangguh yaitu Atticus. Sewajibnya Milo dan Atticus bukan akrab tapi bermusuhan sebab Atticus dijanapabilan Graecus bisa leluasa dari perbudakan seusai menang dalam pertarungan berikutnya dan lawannya dalam pertarungan terbaru itu adalah Milo, tapi Milo dan Atticus sebagai gladiator sama-sama punya sifat ksatria yang tinggi jadi mereka berdua bisa saling tepat.
Semacamnya sebab ikatan takdir yang kuat, Milo bisa berjumpa lagi dengan Cassia. Pada waktu itu kuda kesayangan Cassia mengamuk dan tidak bisa dikendalikan. Penyebab kuda Cassia mengamuk adalah ketakutan seusai mengalami gempa luar biasa dampak aktivitas gunung yang berada di dekat Pompeii yaitu Gunung Vesuvius bakal meletus. Pada waktu itu kuda Cassia sukses lolos tapi pengurusnya yang bernama Felix tewas sebab gempa itu.
Cassia yang ingat bahwa Milo pakar mengenai kuda meminta Graecus untuk meminjamkan gladiatornya itu. Milo sukses menjinakkan kuda Cassia tapi faktor ini justru mengangkat persoalan besar bagi Milo sebab Cassia minta Milo membawanya berangkat dari Pompeii dan bersedia menjadi istri Milo,terbukti hanya itulah satu-satunya tutorial mereka berdua bisa bersatu sebab perbedaan staus sosial yang mencolok.
Milo sebetulnya menolak permintaan Cassia sebab sadar bahwa ia hanyalah seorang budak tapi Cassia sukses menyuruh kudanya untuk lari dengan mengangkat dia dan Milo.
Terjadilah faktor yang dikuatirkan Milo. Milo dikira telah melarikan Cassia dan dikejar oleh tentara-tentara Roma. Sehebat-hebatnya Milo menunggang kuda tapi pasti saja tidak bisa menandingi puluhan tentara Roma yang mengejarnya dan akhirnya tertangkap.
Lebih celaka lagi, Kota Pompeii pada waktu itu dikuasai oleh “musuh lama” Milo yaitu Corvus yang saat itu menjadi Senator (dewan penasihat Kaisar Roma yang mewakili suku-suku di Roma). Corvus berada di Pompeii sebab diutus Kaisar Roma yang pada waktu itu adalah Kaisar Titus untuk menggarap proyek pembangunan arena gladiator yang megah dan besar di Kota Pompeii bersama ayah Cassia.
Benarkah Corvus tulus melaksanakan tugas dari Kaisar Titus? Nyatanya tidak sebab tidak hanya korupsi, tujuan Corvus sebetulnya adalah mengincar Cassia yang cantik itu.
Corvus pasti saja murka sebab cintanya bertepuk sebelah tangan apalagi ia yang pejabat tinggi kerajaan tapi cintanya kalah oleh Milo yang hanya seorang budak. Corvus menghukum mati Milo tapi Cassia berusaha membujuk Corvus untuk mengabolisi hukumannya. Corvus akhirnya menuruti permintaan Cassia tapi dengan syarat Cassia wajib bersedia menjadi istrinya.
Milo lolos dari hukuman mati mesikipun sebagai gantinya ia dihukum cambuk setidak sedikit 15 kali. Tapi benarkah Corvus rela melepaskan Milo? Nyatanya Corvus telah merencanakan membunuh Milo dengan tutorial yang lebih sadis di arena gladiator keesokan harinya.
Corvus menyuruh Graecus merubah agenda pertarungan gladiatornya supaya Milo mati yaitu Milo dengan 6 gladiator tergolong Atticus dirantai di sebuah tiang dan wajib melawan puluhan gladiator yang tidak dirantai dan menggunakan seragam tentara Roma. Mengapa menggunakan seragam tentara Roma? Faktor itu sebab Corvus merayakan kesuksesannya mengalahkan Suku Celtic 17 tahun yang lalu.
Seusai melewati pertarungan yang seru, Milo dan Atticus sukses menunjukkan kehebatannya sebab meskipun dirantai tapi bisa mengalahkan puluhan gladiator yang menyerangnya padahal 5 gladiator lain yang dirantai tewas. Kemenangan Milo dan Atticus disambut dengan meriah oleh rakyat Pompeii sebab mereka sebetulnya juga tidak suka dengan orang Roma yang selagi ini menjajahnya.
Cassia pasti saja gembira dengan kemenangan Milo tapi faktor itu belum lumayan untuk menyelamatkan Milo sebab Corvus bersiap menyuruh tentara-tentaranya untuk membunuh Milo. Untung Cassia menemukan akal untuk menyelamatkan Milo. Cassia menantang Corvus meperbuat voting pada rakyat Pompeii yang melihat pertarungan gladiator itu, apabila rakyat Pompeii mengacungkan jempol berarti Milo dan Atticus tidak jadi dibunuh.
Nyatanya Cassia sukses mempengaruhi rakyatnya untuk mengacungkan jempol jadi murkalah Corvus. Corvus menyuruh tentaranya untuk mengurung Cassia di dalam sebuah villa. Pada saat itu Gunung Vesuvius menunjukkan gejala bakal meletus yaitu muncul gempa namun tidak begitu besar. Corvus mengklaim bahwa gempa itu adalah tanda dari Dewa bahwa Milo yang dengan kemenangannya menjadi juara Pompeii wajib berduel dengan juara Roma. Nyatanya juara Roma itu adalah Proculus, Milo mengetahuii bahwa Proculus itu adalah orang yang membunuh kedua orang tuanya 17 tahun silam.
Milo lumayan kewalahan menghadapi Proculus si juara Roma, untung saja pertarungan terhenti sebab Gunung Vesuvius meletus dan memunculkan gempa besar yang meruntuhkan arena gladiator. Tidak hanya gempa tapi letusan Gunung Pompei juga meluncurkan bola-bola api jadi tidak sedikit rakyat Pompeii dan tentara Roma yang berada di arena tewas, sedangkan yang selamat melarikan diri ke pelabuhan.
Milo dan Atticus selamat tapi Milo berniat membebaskan Cassia. Untunglah sebelum meninggal tertimpa reruntuhan, bunda Cassia pernah memkabarhu Milo bahwa Cassia dikurung di Vila. Attacus sebagai sahabat berniat mengantarkan Milo ke Villa mesikipun sangat berbahaya sebab villa itu terletak lebih dekat Gunung Pompeii. Tapi Milo melarang permintaan Atticus itu sebab Milo ingin Attacus selamat dan merayakan faktor yang selagi ini diidam-idamkannya yaitu leluasa dari perbudakan.
Milo berpisah dengan Attacus, Milo ke villa sedangkan Attacus bersama rakyat Pompeii lain melarikan diri ke pelabuhan.
Pada waktu itu bencana Gunung Vesuvius sangatlah mengerikan sebab hampir seluruh kota hancur terkena gempa dan material vulkanik. Sedangkan yang sukses hingga di pelabuhan dan melarikan diri dengan kapal juga tidak selamat sebab gempa dari Gunung Vesuvius memunculkan tsunami yang menggulung kapal-kapal itu dan menghancurkan pelabuhan.
Untunglah diantara suasana yang kacau balau itu, Milo sukses membebaskan Cassia mesikipun pesuruh Cassia yang setia yaitu Ariadne tewas terperosok tanah yang longsor ke laut dampak gempa. Lebih mengasyikan lagi Milo dan Cassia berjumpa dengan Atticus yang nyatanya juga tetap bersi kukuh nasib.
Sekarang satu-satunya peluang untuk bersi kukuh nasib hanyalah berangkat ke atas bukit di tahap selatan. Tapi jarak bukit itu terlalu jauh untuk ditempuh dengan berlari, untung Milo teringat bahwa di arena gladiator tetap tersedia berbagai kuda maka mereka bertiga menuju arena gladiator.
Di arena gladiator sukses ditemukan kuda tapi sayang datang Corvus, Proculus dan berbagai tentara Roma. Lebih celaka lagi Corvus sukses merebut Cassia dan melarikannya dengan kereta kuda.
Milo dan Attila sukses mengalahkan tentara-tentara Romawi namun tetap ada lawan yang sangat tangguh yaitu Proculus. Disini Atticus membalas budi terhadap Milo yaitu menyuruh Milo mengejar Cassia sedangkan ia bakal menghadapi Proculus.
Milo mengejar Cassia dengan kuda sedangkan Atticus berduel dengan seru melawan Proculus. Mesikipun Atticus sukses mengalahkan Proculus tapi luka-lukanya terlalu parah jadi tidak sanggup melarikan diri dan tewas tertimbun material vulkanik yang dimuntahkan Gunung Vesuvius. Mesikipun begitu, Atticus bisa menerima ajalnya dengan gembira sebab merasa mati sebagai orang bebas,bukan sebagai budak.
Mesikipun berjuang diantara gempa dan hujan api dan material vulkanik dari Gunung Vesuvius, Milo sukses menyusul Cassia. Milo juga sukses mengalahkan Corvus jadi bisa merebut Cassia.
Tapi bisakah Milo dan Cassia selamat sedangkan hanya tinggal tersedia satu kuda dan kuda itu pasti tidak bakal sanggup mengangkut dua orang untuk perjalanan jauh? Supaya bisa lebih puas saya persilahkan melihat sendiri film ini.
Opini saya mengenai film ini:
Film mengenai kisah cinta diantara musibah terbukti tidak jarangkali luar biasa untuk ditonton, jadi ingat film yang pernah menghebohkan yaitu Titanic nih…
Namun saya merasa tragedi cinta di film ini tidak begitu menyentuh perasaan semacam film Titanic. Menurut saya, salah satu faktor penyebabnya adalah tidak ada theme song yang kuat semacam lagu My Heart Will Go On yang dinyanyikan Celline Dion di film Titanic.
Tapi dari sisi visual effect film ini lumayan memuaskan, tidak kalah dengan film 2012. Dengan cara keseluruhan film ini terbukti lumayan menghibur mesikipun ada faktor yangmenurut saya tidak lebih sreg yaitu film ini tidak beres dengan happy ending.
0 Response to "Sinopsis : POMPEII"
Posting Komentar