Sinopsis : RISEN
Sutradara : Kevin Reynolds
Cerita : Paul Aiello
Pemain : Joseph Fiennes,Tom Felton,Peter Firth,Cliff Curtis
Musik : Roque Baños
Distributor : Columbia Pictures
Tanggal rilis : 19 Februari 2016
Durasi : 107 menit
Semacam film klasik legendaris Quo Vadis alias Ben Hur, film ini menampilkan tokoh fiksi yang dikombinasikan dengan cerita di Alkitab. Sebagai tokoh mutlak film ini adalah Clavius, seorang perwira pasukan Romawi berpangkat tribunus/tribune (panglima pasukan romawi kuno alias kini setara dengan kolonel). Clavius adalah tribune yang bertugas di wilayah Yudea (sekarang Israel serta Palestina).
Selain menjadi panglima ketika menumpas pemberontakan Zealot (Pemberontakan orang-orang Yahudi yang dipimpin oleh Barabas pada tahun 33 setelah Masehi), Clavius juga menjadi saksi mata penyaliban Yesus.
Seusai sukses memadamkan pemberontakan Zealot, Clavius serta asistennya Lucius mendapat tugas dari Gubernur Yudea yaitu Ponsius Pilatus untuk menyelidiki hilangnya jenazah Yesus seusai 3 hari penyalibannya,
Diduga jenazah Yesus dicuri oleh para pengikutnya untuk membenarkan aliran Yesus bahwa sebagai Mesias, Ia bakal bangkit pada hari ketiga. Tetapi dugaan itu semacamnya mustahil sebab atas permintaan para imam Yahudi, makam Yesus telah ditutup dengan batu besar serta dijaga ketat oleh tentara Romawi.
Clavius sangatlah pusing menangani permasalahan hilangnya jenazah Yesus sebab para prajurit yang bertugas menjaga makam Yesus mengatakan terbukti ada mukjizat di makam Yesus apalagi ada indikasi bahwa mereka mabuk ketika bertugas.
Bahkan menurut saksi mata para orang-orang Yahudi yang adalah pengikut Yesus alias bukan, Yesus sangatlah bangkit dari kematiannya.
Akhirnya Clavius memutuskan untuk mencari 12 Rasul Yesus sebab diduga kuat mereka yang mencuri jenazah Yesus.
Clavius serta pasukannya sukses menemukan 12 Rasul Yesus. Tapi Clavius sangat terkejut sebab ia tak hanya menemukan 12 Rasul itu tapi juga melihat bahwa mereka bersama Yesus, Apalagi Yesus menunjukkan tangannya yang bercelah bekas paku salib serta lambungmya yang juga bercelah. Terbukti seusai wafat di kayu salib, seorang prajurit Romawi menikam lambung Yesus dengan tombak untuk memastikan Yesus telah mati.
Nyatanya Yesus sangatlah bangkit dari kematiannya.
Melihat dengan mata kepala sendiri mengenai bangkitnya Yesus maka Clavius memutuskan menjadi pengikut Yesus. Clavius mengikuti para Rasul menuju tempat yang diperintahkan Yesus yaitu Sertaau Galilea.
Gubernur Yudea Ponsius Pilatus tahu bahwa Clavius telah menjadi pengikut Yesus serta pasti saja berpendapat faktor itu sebagai pengkhianatan. Ponsius Pilatus memerintahkan pasukannya untuk mengejar Clavius ke Sertaau Galilea.
Berkat keahliannya sebagai tentara, Clavius dapat membebaskan dia serta para Rasul dari pengejaran pasukan Romawi.
Clavius menjadi saksi mata momen-momen penting antara Yesus serta para RasulNya. Salah satunya adalah perintah Yesus terhadap Rasul kesayanganNya yaitu Simon Petrus untuk menggembalakan “domba-dombaNya”. Terbukti pada perkembangan berikutnya, Petrus menjadi pemimpin para Rasul serta Paus pertama di Gereja Kristen Katolik.
Bahkan Clavius menjadi saksi mata momen yang paling bersejarah yaitu sebelum naik ke surga, Yesus memberi para rasulNya roh Kudus kemudian memerintahkan para Rasulnya untuk menyebarkan Injil ke seluruh dunia, umat Kristiani merayakannya sebagai hari Pentakosta.
Terbukti seusai momen itu terjadi mukjizat, bagaimana entah para Rasul Yesus yang sebagian besar berprofesi sebagai nelayan yang pasti saja sama sekali tak terpelajar itu tiba-tiba seusai mendapat Roh Kudus menjadi pengkotbah ulung jadi membikin 3000 orang minta dibabtis.
Film ini diakhiri dengan adegan Clavius “membuang” cincin yang menunjukkan bahwa ia seorang tribune dengan memberbaginya terhadap seseorang yang tinggal di suatu rumah terpencil. Clavius memutuskan mesikipun ia tak ikut dengan para Rasul, ia bakal ikut memkabarkan Injil dengan caranya sendiri.
Opini Saya Mengenai Film Ini
Film ini sebetulnya sangat tepat ditayangkan pada hari Paskah. Di Amerika film ini terbukti ditayangkan pada hari-hari menjelang Paskah, sayangnya hingga di Indonesia baru kini ini.
Paling tak untuk Paskah tahun depan film ini dapat ditayangkan di televisi tidak hanya Passion of Christ alias Son of God.
Seusai melihat film ini saya jadi teringat film legendaris dengan tema serupa yaitu Quo Vadis yang dibangun tahun 1951, film itu menceritakan wafatnya Petrus. Bagi yang tahu cerita Injil pasti tahu bahwa Petrus diangkat Yesus menjadi penggantiNya seusai Yesus tak lagi di dunia bahkan Petrus mendapat anugrah menerima kunci surga (Matius 16:18-19).
Tapi seusai Yesus ditangkap untuk disalib, Petrus malah tega mengkhianati Yesus sebab ketika 3 kali ada yang mengetahuii sebagai murid Yesus, 3 kali juga Petrus menyangkalnya. Padahal pada perjamuan malam terbaru Petrus telah berjanji bahwa ia rela mati demi Yesus.
Pada film Quo Vadis, diceritakan apakah Petrus menepati janjinya pada Yesus alias tidak.
Dalam bahasa latin, Quo Vadis berarti mau kemana, lengkapnya lagi adalah Quo Vadis Domine yang berarti “mau kemana Tuhanku”. Pada film Quo Vadis, diceritakan bahwa Petrus menyebarkan Injil di Roma serta lumayan sukses sebab lumayan tak sedikit pengikutnya. Padahal pada saat itu orang-orang Romawi telah punya agama sendiri yang menyembah dewa-dewa, maka Kaisar Roma pada saat itu yaitu Kaisar Nero berpendapat aliran yang dibawa Petrus adalah aliran sesat maka para pengikut Petrus (disebut sebagai orang Kristen bukan Nasrani) dikejar-kejar serta Petrus sebagai pemimpinnya diancam hukuman salib.
Dijadikan makanan singa, salah satu tutorial membantai Umat Kristen perdana yang ditampilkan dalam film Quo Vadis (1951)
Atas saran dari para pengikutnya, Petrus diminta untuk berangkat dari Roma serta kembali ke Yerusalem. Dalam perjalannya ke Yerusalem, Petrus dicegat seorang laki-laki yang nyatanya adalah Yesus maka bertanyalah Petrus “Quo Vadis Domine (mau kemana Tuhanku)” serta Yesus menjawab “Eo Romam crucifigi iterum (Aku berangkat ke Roma untuk disalibkan keduakalinya)”.
Mendengar jawaban Yesus, Petrus sadar bahwa ia telah lari dari tanggung jawabnya serta langsung kembali ke Roma.
Sesampainya di Roma, Petrus tertangkap oleh tentara Romawi serta diancam bakal disalib tapi jawaban Petrus sangat mengharukan sebab Petrus mengatakan, “Mati semacam guru saya adalah kehormatan bagiku”.
Petrus sangatlah mati disalib tapi disalib dengan posisi kepala dibawah, faktor itu adalah permintaan Petrus sendiri sebab ia merasa belum pantas mati semacam gurunya. Disinilah Petrus menepati janjinya yaitu rela mati demi Yesus.
Penyaliban Petrus dalam film Quo Vadis
Telah ah… kalau mengulas film Quo Vadis saya jadi ingin ada film remake nya nih… Apalagi film Ben Hurtelah dibangun remake nya serta diperkirakan rilis tanggal 24 Maret 2017
0 Response to "Sinopsis : RISEN"
Posting Komentar