Sinopsis : ICHI

Sutradara : Fumihiko Sori
Pemain : Haruka Ayase, Takao Osawa, Yosuke Kubozuka, Shido Nakamura, Akira Emoto
Tanggal rilis : 25 Oktober 2008
Durasi : 120 menit

Film dengan lokasi waktu Jepang kuno ini bercerita mengenai seorang gadis buta yatim piatu yang pakar ilmu pedang serta bermain shamisen (sejenis gitar jepang dengan 3 senar) bernama Ichi. Ketika kecil, Ichi diasuh seorang pendekar buta pakar pedang yang sangat populer bernama Satoichi.
Satoichi menitipkan Ichi ke perkumpulan shamisen jadi Ichi menjadi mahir bermain shamisen serta dapat mencari nafkah dengan menjadi pengamen shamisen. Tidak hanya itu, Satoichi juga mengajarkan ilmu pedangnya terhadap Ichi jadi Ichi juga sangat mahir ilmu pedang.

Ketika telah berumur remaja, Ichi diusir dari perkumpulan shamisen sebab diperkosa oleh anak pemimpin perkumpulan shamisen. Sejak saat itu Ichi tidak sempat berjumpa lagi dengan Satoichi serta mengembara dari satu kota ke kota lainnya dengan kawannya sesama pengamen shamisen buta yang juga diusir dari perkumpulan sebab nyambi bekerja sebagai pelacur.

Suatu ketika Ichi mendapat kawan baru seorang samurai pengembara bernama Toma. Pada waktu itu Ichi serta kawan pelacurnya diganggu oleh gerombolan perampok anggota perampok yang paling ditakuti bernama gerombolan Banki serta Toma datang menolongnya.
Namun Toma hanya pakaiannya saja yang mirip pendekar samurai namun dirinya sedikitpun tidak dapat bermain pedang bahkan mengeluarkan pedang dari sarungnya saja tidak dapat.. Toma menolong Ichi serta kawannya dengan tutorial memberi uang terhadap perampok namun perampok itu tetap menyerang Ichi.
Akhirnya Ichi sendiri yang membunuh perampok-perampok itu dengan kepandaian pedangnya.

Sejak saat itu, Ichi meninggalkan kawan pelacurnya untuk mengembara mencari Satoichi serta Toma mengikutinya.
Sampai pada sebuahketika, Ichi serta Toma hingga di sebuah kota kecil bernama Bito serta mendapat kawan baru seorang anak laki-laki bernama Kotaro. Kota Bito dipimpin oleh seorang pemuda bernama Toraji yang adalah anak ceo yakusha (mafia jepang kuno) bernama Shirakawa.
Pada saat itu Kota Bito dalam keadaan bahaya sebab rutin diganggu oleh gerombolan perampok Banki.

Di kota Bito, Ichi serta Toma kembali diganggu oleh anggota Banki yang berjumlah 5 perampok namun Ichi kembali sukses membunuh mereka dengan ilmu pedangnya. Pada saat itu datang Toraji serta mengira Toma yang mengalahkan kelima perampok itu. Terlihat dengan “kehebatan” Toma, Toraji menawari Toma menjadi pengawal pribadinya untuk menghadapi gerombolan Banki. Sebab gajinya sangat besar, Toma menyetujui tawaran itu sedangkan Ichi memutuskan untuk kembali menjadi pengamen shamisen.

Suatu ketika terjadi pertengkaran antara Toma serta Ichi. Toma mengkritik Ichi sebab tidak mau menolong Toraji serta rakyatnya dari ancaman gerombolan Banki. Sebab terlalu jengkel, Toma menantang Ichi bermain pedang namun supaya tidak terlalu berbahaya, pedang diganti tongkat kayu.

Terjadi faktor yang mengejutkan sebab dengan pedang yang diganti tongkat kayu, Toma dapat mengalahkan Ichi.
Nyatanya Toma sangatlah seorang samurai yang pakar pedang namun Toma menjadi takut mengeluarkan pedang sebab trauma dengan masa kecilnya. Ketika kecil, Toma sempat membikin buta ibunya dengan pedangnya.

Sementara itu, Toraji sebab merasa telah aman dengan adanya Toma mengadakan pertunjukan kesenian untuk membahagiakan raknyatnya. Tiba-tiba datang anggota Banki memporak-porandakan pertunjukan kesenian itu.
Toma berusaha menghadapi anak-anak buah Banki namun sebab tetap trauma mengeluarkan pedang, ia dipukul hingga pingsan oleh anggota Banki.

Toma yang pingsan bakal dibawa ke markas Banki namun datang Ichi serta mengaku bahwa ia yang sebetulnya membunuh anak-anak buah Banki. Pada awalnya para anggota Banki tidak mempercayainya namun seusai Ichi menunujukkan kepandaian pedangnya, mereka percaya serta mengangkat Ichi ke markas Banki.

Ichi menurut saja dibawa ke markas Banki sebab Ichi terbukti ingin balas dendam terhadap Banki yang dulu telah membunuh kedua orang tuanya.

Ketika hingga di markas Banki, Ichi menantang Banki bertarung. Namun nyatanya ilmu pedang Banki lebih luar biasa jadi Ichi kalah. Untung saja Banki tidak membunuh Ichi namun hanya menghajarnya hingga pingsan kemudian Ichi dikurung di penjara.
Hidup Toma tidak kalah tragis dengan Ichi, ia dihajar hingga babak belur oleh Toraji serta rakyatnya sebab dianggap telah menipu.
Toraji serta rakyatnya berhenti menghajar Toma seusai Toma berjanji bakal membebaskan Ichi.

Mesikipun tidak dengan ilmu pedang namun dengan kecerdikannya, Toma dengan dibantu Kotaro serta ayahnya sukses mengangkat lari Ichi dari markas Banki kemudian membawanya ke kota Bito.
Banki pasti saja sangat marah kemudian menyerbu kota Bito dengan seluruh anak buahnya namun penduduk kota Bito tidak gentar, Toraji serta pasukannya siap menghadang gerombolan Banki dengan pedang di tangan.

Terjadilah pertempuran antara gerombolan Banki serta penduduk kota Bito, Ichi tidak ikut bertempur sebab tetap pingsan oleh hajaran Banki sedangkan Toma bersembunyi sebab tetap trauma dengan pedang.

Pertempuran nyatanya seimbang, korban di kedua belah pihak sama tidak sedikitnya jadi hanya tinggal berbagai orang saja. Untuk menentukan pemenangnya maka pemimpin masing-masing wajib bertarung. Sebab Toma tetap bersembunyi, Toraji sendiri yang bakal menghadapi Banki.

Namun tiba-tiba Toma keluar dari persembunyiannya kemudian menantang Banki. Disinilah trauma Toma sembuh, dirinya berani mengeluarkan pedangnya serta terjadilah duel pedang yang seru antara Toma serta Banki.

Toma serta Banki nyatanya seimbang, keduanya sama-sama tertusuk pedang serta sama-sama roboh. Ichi yang telah sadar dari pingsannya berusaha menolong Toma namun telat, Toma menghembuskan nafasnya yang terbaru.
Banki yang belum mati kemudian bangkit serta menyerang Ichi namun Ichi telah siap serta sukses menusuk Banki hingga tewas sekaligus membalaskan dendam kematian kedua orang tuanya.

Gerombolan Banki telah punah serta penduduk Kota Bito dapat hidup dengan tentram. Bagaimana dengan Ichi? Dirinya memilih untuk meneruskan pengembaraannya mencari ayah angkatnya, Satoichi.
Opini saya mengenai film ini :
Semacam film action Jepang tipe laga dengan lokasi waktu Jepang kuno lainnya, film ini dipenuhi adegan pertarungan yang berdarah-darah. Namun ada yang tidak sama, adegan pertarungan pedang ditampilkan dengan pendek namun lumayan indah serta mendebarkan.

Mesikipun begitu saya merasa sedih dengan endingnya sebab saya berharap Toma tetap hidup serta kembali menjadi pahlawan di mata Toraji serta rakyatnya. Namun kemudian saya dapat maklum sebab film ini judulnya “Ichi” bukan “Toma”.

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Sinopsis : ICHI"

Posting Komentar